Selasa, 17 April 2012

Mind Power (Kekuatan Pikiran)

Coba perhatikan gambar di bawah ini…


Petunjuk melihat gambar :
  • Kalau pandangan mata anda mengikuti gerakan putaran bulatan warna PINK, maka anda hanya akan melihat bulatan satu warna yaitu PINK. 
  • Tapi kalau mata anda terpusat ke tanda “+“ yang hitam di tengah, maka bulatan yang berputar akan berubah warnanya menjadi HIJAU.
  • Kemudian jika pandangan mata anda konsentrasi penuh ke tanda “+” yang hitam di tengah gambar, maka perlahan-lahan bulatan warna PINK akan menghilang, dan hanya akan terlihat satu saja bulatan yang berputar yaitu warna HIJAU


Sangat mengagumkan bukan??? bagaimana cara otak kita bekerja.

Sebenarnya, tidak ada bulatan warna HIJAU, dan bulatan warna PINK juga tidak menghilang. Semua itu hanya pengaruh dari otak kita yang telah dimanipulasi. 

Rasanya ini cukup membuktikan bahwa kita tidak selamanya melihat sesuatu yang sebenarnya.
Apa yang kita lihat, belum tentu sama dengan apa yang orang lain lihat. begitu juga sebaliknya, apa yang orang lain lihat belum tentu sama dengan apa yang kita lihat.

Semua itu tergantung dari "SUDUT PANDANG" kita terhadap suatu hal.

Suatu peristiwa atau kejadian yang sama, namun jika melihatnya dengan sudut pandang yang berbeda, serta memaknai dan menyikapinya dengan cara yang berbeda pula, pasti akan berbeda hasilnya.

Semua itu tergantung dari diri kita sendiri!

Jika ada suatu peristiwa yang negatif, akan tetapi kita menyikapinya dengan positif, serta memandangnya dengan positif, maka hasilnya pun akan Positif.
Karena otak kita lah yang membuatnya berbeda!

"Hidup kita ini dikontrol oleh pikiran kita sendiri... apa yang kita pikirkan terhadap diri kita, itulah yang akan kita terima...
berpikiranlah yang positif maka semuanya akan baik2 saja...":):)

Cinta yang Tak Melihat

         John Blanford berdiri tegak di atas bangku di Stasiun Kereta Api sambil melihat ke arah jarum jam, pukul 6 kurang 6 menit.
John sedang menunggu seorang gadis yang dekat di hatinya, tetapi dia tidak mengenal wajahnya. yaitu Seorang gadis dengan setangkai mawar.

         Lebih dari setahun yang lalu, John membaca buku yang dipinjam dari perpustakaan. Rasa ingin tahunya terpancing saat ia melihat coretan tangan yang halus di buku tersebut. Pemilik terdahulu buku tersebut adalah seorang gadis bernama Hollis Molleoin.

Hollis tinggal di New York dan John di Florida. John mencoba menghubungi sang gadis dan mengajaknya untuk saling bersurat. Beberapa hari kemudian, John dikirim ke medan perang, Perang Dunia II. Mereka terus saling menyurati selama hampir 1 tahun. Setiap surat seperti layaknya bibit yang jatuh di lahan yang subur dalam hati dan menumbuhkan jalinan cinta di antara mereka.

        John berkali-kali meminta agar Hollis mengiriminya sebuah foto. Akan tetapi sang gadis selalu menolak, kata sang gadis,

“Kalau perasaan cintamu tulus, John. Bagaimanapun paras saya, tidak akan mengubah perasaan itu.
Kalau saya cantik, selama hidup ,saya akan bertanya tanya apakah mugkin perasaanmu itu hanya dikarenakan kecantikan saya saja.
Kalau saya biasa-biasa atau cenderung jelek, saya takut kamu akan terus menulis hanya karena kamu merasa kesepian dan tidak ada orang lain lagi tempat kamu mengadu. Jadi, sebaiknya kamu tidak usah mengetahui paras saya. Sekembalinya kamu ke New York, kita akan bertemu muka. Pada saat itu, kita akan bebas menentukan apa yang akan kita lakukan.”

       Mereka berdua lalu membuat janji untuk bertemu di Stasiun Pusat di New York pada pukul 6 sore setelah perang usai.

“Kamu akan mengenali saya, John. Karena saya akan menyematkan setangkai bunga mawar merah pada kerah baju. ” Kata Hollils.

Pukul 6 kurang 1 menit, sang perwira muda semakin gelisah. Tiba-tiba, jantungnya serasa hampir copot, dilihatnya seorang gadis yang sangat cantik berbaju hijau lewat di depannya, tubuhnya langsing, rambutnya pirang bergelombang, matanya biru seperti langit, luar biasa cantiknya.

Sang perwira mulai menyusul sang gadis, dia bahkan tidak menghiraukan kenyataan bahwa sang gadis tidak mengenakan bunga sperti yang telah disepakati. Hanya tinggal 1 langkah lagi, ketika John melihat seorang wanita berusia 40 tahun mengenakan sekuntum mawar merah di kerahnya.

“O… itu Hollis!!!”

     Rambutnya sudah mulai beruban dan agak gemuk. Gadis berbaju hijau hampir menghilang. Perasaan sang perwira mulai terasa terbagi dua, ia ingin berlari mengejar sang gadis cantik. Di sisi lain, ia tidak ingin menghkhianati Hollis yang lembut dan telah menemaninya selama masa perang.
 Tanpa berpikir panjang, John berjalan menghampiri wanita yang berusia setengah baya itu dan menyapanya.

“Nama saya John Blanford, Anda tentu saja Nona Hollis. Bahagia sekali bisa bertemu dengan Anda. Maukah Anda makan malam bersama saya?” Kata John kepada wanita Tua itu.

Sang wanita tersenyum ramah dan berkata,
“Anak muda, saya tidak tahu apa arti semua ini. Tetapi seorang gadis berbaju hijau yang baru saja lewat memaksa saya untuk mengenakan bunga mawar ini dan dia mengatakan kalau Anda mengajak saya makan, maka saya diminta untuk memberitahu Anda bahwa dia menunggu Anda di restoran di ujung jalan ini. Katanya semua ini hanya untuk menguji Anda.”


                                                        ---oo0oo---


Renungan:

      Seperti halnya ketika kita harus melewati ujian agar bisa dnyatakan menguasai suatu ilmu. Obat akan diuji sebelum diakui dan dipergunakan Demikian juga dengan perasaan cinta.
Suatu relasi akan mencapai kesejatiannya setelah mengalami berbagai ujian. Termasuk ujian kesetiaan.
Apakah kita cukup setia dengan pilihan kita atau dengan mudah berpaling kepada yang lain?
Cinta tidak pernah mengharapkan sebuah kesempurnaan. Karena Cinta sendirilah yang akan menyempurnakan segala sesuatu yang kita cintai.

Milikilah cinta sejati yang tidak mencintai apa yang dilihat, melainkan mencintai apa yang dirasakan oleh cinta itu sendiri.

Tidaklah perlu mendengar kata kata orang lain yang selalu menyalahkan cinta yang kamu miliki.

Kita masing-masing, mengurusi jalan hidup dan perjalanan cinta masing-masing.

Minggu, 08 April 2012

Mama... Aku Sangat Mencintaimu!

        Anak perempuan kecil yang malang ini memberitahukan ibunya,

"Mama, aku baru saja melukis memakai lipstik mama".

Ibunya yang mendengar hal itu lalu melihat lipstik mahal yang baru saja dibelinya telah tinggal setengah dan wajah dan tangan dan baju anak perempuan telah belepotan dengan lipstik tersebut.

        Dengan sangat marah, ibu itu mengamuk dan memukuli anak perempuan kecil yang malang tersebut tanpa menghiraukan tangisan dan jeritan dari mulut kecilnya.
Kemudian setelah berhasil melampiaskan emosinya, ibu ini baru sadar kalau anak perempuannya sudah tidak bergerak lagi.
Ia pun menguncangkan tubuh anaknya sambil menangis dan memohon agar anak perempuannya membuka matanya.

Tapi terlambat...

jantung anak perempuan itu telah berhenti berdetak. Dan saat sang ibu melihat ke seprei tempat tidur anaknya, disitu tertulis sebuah tulisan dengan tinta lipstik merah yang tertulis:

"Mama, aku sangat mencintaimu".

Renungan:
Teman-teman seringkali dalam mengambil sebuah keputusan kita terkesan terlalu terburu-buru. Sehingga keputusan yang diambil adlah keputusan yang akhirnya merugikan diri kita sendiri. Ujung-ujungnya kata menyesal yang akan kita ucapkan.

Gunakanlah pikiran yang dingin dalam menghadapi masalah. segala masalah pasti ada jalan keluarnya, tergantung sejauh mana kita mau mencarinya.